Monday, September 1, 2008

DOMINIKAN AWAM


SIAPAKAH MEREKA ?

Dominikan Awam (dulu di kenal sebagai Ordo ke-tiga Dominikan) adalah kumpulan umat beriman, yang berpartisipasi dalam hidup kerohanian dan kerasulan Ordo Pewarta, dibawah bimbingan Persau-daraan Dominikan dan sesuai Anggaran Dasar yang telah disetujui Gereja. Tujuan hidup mereka adalah kesempurnaan hidup Kristiani.

Beranggotakan pria maupun wanita awam, lajang atau menikah yang hidup sebagai pertanda dunia. Panggilan hidup mereka terutama sebagai anggota ordo religius yang berwawasan universal. – (J. Rubba OP, Ordo ke tiga Santo Dominikus).

Dominikan Awam yang sekarang ada ini diresmikan pada tahun 1285 oleh Munio de Zamora, Master Jendral Ordo yang ke 7. Namun sebenarnya telah berdiri abad ke 12. Sejak berdiri, Ordo Pewarta banyak menjalin kerjasama dengan kaum awam. Mewujudkan tujuan spiritual serta kepentingan-kepentingan Gereja lain, bahkan juga berpartisipasi dalam hal-hal kerasulan. Awalnya dipakai beberapa istilah seperti ‘penitens’ atau ‘ke-tiga’. Mereka memang ada, dan terkait Ordo Dominikan. Bekerjasama erat dengan cabang-cabang lain dalam Keluarga Dominikan, mereka selalu membawa misi-misi khusus.


KETERLIBATANNYA DENGAN DUNIA MASA KINI

Kehadiran Dominikan Awam terutama membawa ciri keduniawian awam itu sendiri, juga aspirasi mereka dalam mencapai kesempurnaan Kristi-ani, melalui partisipasi dalam kegiatan-kegiatan kerasulan Gereja bersama Ordo Dominikan.

Konsili Vatikan II menyatakan bahwa seluruh umat Kristiani terpanggil untuk menjadi sempurna. “Semua kaum beriman, dipanggil Tuhan dengan cara masing-masing, untuk mencapai kesucian sempurna seperti halnya Bapa, yang sempurna adanya. Apapun kondisi dan situasinya.” (dok. Gereja, No. 11)

Sesuai rencana indah, agar semua menjadi orang suci. “ Program hidup keagamaan awam adalah meningkatkan kualitas pribadinya, baik sebagai orang yang berkeluarga maupun kaum lajang serta janda / duda. Berdasarkan kesehatan, profesionalisme, serta aktivitas sosial mereka. Tiada henti meningkatkan kualitas hidup, kesungguhan serta bakat-bakat yang dianugerahkan. Seharusnya ia memanfaatkan semua karunia Roh Kudus itu. Terlebih lagi bila kaum awam mau bergabung dengan salah satu asosiasi atau badan yang direstui Gereja demi menjawab panggilan,. Mereka akan mengadopsi ciri-ciri khas kehidupan spiritual yang sesuai badan Gereja yang mereka anut.” ( kerasulan awam no.4 )

Semua anggota Gereja, termasuk awam, dipanggil aktif berpartisipasi dalam semua kegiatan kerasulan. Semua kegiatan kerasulan dalam tubuh mistik Kristus / gereja, yaitu menyebarkan kerajaan Allah disega-la tempat, menyelamatkan jiwa-jiwa kembali kepangkuan Allah.

Keterkaitan sama terungkap pada sinode 1987 di Roma yang membicarakan: “Panggilan dan misi Awam setelah 20 tahun Konsili Vatikan II”

Tujuan menyucikan umat melalui partisipasi kerasulan menggereja, paling baik dicapai bila awam membentuk wadah khusus. Dapat dirumuskan sebagai “Wadah, dimana anggotanya tergerak untuk hidup merasul, berjuang menjadi Kristiani sempurna, dan hidup dalam kenyataan dunia. “


BEBERAPA CONTOH ISTIMEWA

Menjadi anggota Dominikan Awam ibarat belajar mencapai kesempur-naan hidup, bahkan mencapai kesucian. Banyak orang dari berbagai bangsa dan berbagai macam cara hidup telah membuktikan. Diantaranya, yang dapat disebut adalah :

. St. Katarina dari Siena ( + 1380 )
. St. Rosa de Lima ( + 1617 )
. Bl. Bartolomeo Longo ( + 1926 )
. Beatrice dari Florence ( putri Giotto )
. G. Picco della Mirandola ( + 1494, wakil Florentine Renaissance )
. Louise de Borja ( + 1560, adik St. Francis de Borja, SJ. )
. Margaret dari Cashel (+1647), Nora Burke (+1653) & Nora Magaen (+1653), martir- martir dari Irlandia.
. John James Olier ( +1657, pendiri seminari Sulpician di Paris )
. Emmanuel Belgrano (+1820, pahlawan kemerdekaan Argentina )
. Frederic Ozanan (+1853, Penulis Perancis, juga salah satu pendiri dari Konferensi St Vincent de Paul )
. Donoso Cortes (+1853, Diplomat spanyol, penulis dan ahli filosofi )
. Sophia Carlota (+1897, istri bangsawan Alencon, wanita peraih Nobel dari Jerman )
. Ernest Psicari (+1914, penulis Perancis )
. Piero Frassati (+1926, mahasiswa Universitas Italy, sedang dalam proses Beatifikasi )
. Praxedes Fernandes (+1935, juga dalam proses Beatifikasi )
. Walthere Dewe (+1944, patriot pertama “Belgian Resistance” )
. Sigfrid Undset (+1949, peraih Nobel Literatur 1928 dari Norwegia )
. Wilhelm Cuno (+1933, Perdana Menteri Reichin th. 1922-23 )
. Eric Gill (+1940, penulis dan pemahat, pendiri Komunitas Ditchling)
. Aldo Moro (+1978, politikus Itali, beberapa kali Perdana Menteri )
. Giorgio La Pira (+1978, politikus & Walikota Florence, calon Beato)
. The Marquis of Lozoya (+1980, kritikus seni & sejarawan Spanyol),
Juga banyak Imam, uskup-uskup dan Bp. Paus Benediktus XV (+1922)
Serta Bp. Paus Pius XII (+1958).

Dominikan Awam di Timur Jauh sudah berusia 400 tahun. Pendiri Provinsial Rosario Suci juga membantu mendirikan Ordo ke tiga di Filipina dan beberapa negara lain (Jepang, Cina, Vietnam). Dan seperti di tempat-tempat lain, para Dominikan Awam ini bekerjasama erat dalam karya Ordo. Bekerjasama para Imam Dominikan dalam pewar-taan injil bahkan dalam ke martiran. Beberapa anggota Dominikan Awam yang dapat dicontohkan adalah:

St. Marina dari Omura (+1634) dan St. Magdalena dari Nagasaki (+1634) martir-martir yang baru-baru ini di Kanonisasi (1987), juga Bl. John Tomaki (+1628) yang meninggal dalam iman di Jepang dan di Beatifikasi bersama anak-anaknya: Dominikus (16th), Mikhael (13th), Thomas (10th) dan Paul (7th).

12 martir dari Vietnam yang di Kanonisasi tahun 1988 juga termasuk anggota-anggota Dominikan Awam. Yang terkenal diantara mereka adalah ayah dan anak peraih Nobel: St.Dominic An Kham dan St.Luke Cai Thin (+1859), dokter umum St. Joseph Cahn (+1838), seorang katekis St. Koseph Uyen (+1838), dan penjahit yang rendah hati St. Thomas De (+1839).

Penulis surat dan martir Peter Ching (+1646), penulis surat mandarin dan martir Joachim Ko (+1646) dan Theresa Kue (+1781) juga termasuk diantara anggota Dominikan Awam yang terkenal di Cina.

Maria de Jesus (+1648), Sebastiana de Sta Maria (+1692), Antonia Esguerra (+1700), Don Juan de Escano (+1710, Laksamana AL Philipina), Don Juan Infante de Sotomayor (+1777), Rita Quijano (+1781, janda bangsawan Inggris di Montecastro), Maria Tadea de Medrano (+1785), dan Rosa de Sta Maria (+1792), mereka semua telah memberikan kemasyuran bagi Dominikan Awam di Philipina.

TANGGUNGJAWAB DAN MANFAAT

Yang diharapkan dari para Dominikan Awam tidaklah berlebihan; cukup apabila mereka pemeluk agama katolik praktis, saleh, bijaksana, rajin berdoa, pencinta liturgi, setia kepada gereja dan Bapa Paus, menyadari besarnya panggilan mereka dan berusaha menekuninya selama hidup.
Tentunya kesemua ini memerlukan tanggung jawab berupa pendalaman kitab Injil, moral yang tinggi, menghindari hal-hal keduniawian, sema-ngat pengorbanan diri dengan tujuan kesejahteraaan sesama manusia. ( J. Rubba OP, The third Order of St. Dominic.)

Tugas dan kewajiban dasar anggota Dominikan Awam dirumuskan secara tepat dalam Anggaran Dasar Baru No. 10. Walaupun masih perlu dijabarkan lebih lanjut dalam Buku Peraturan setempat. Seorang Domi-nikan Awam, harus menjaga semangat Ordo, bukan mengikatkan diri pada ketaatan baku terhadap Anggaran Dasar dan Peraturan, sehingga diartikan sebagai dosa apabila tidak menaatinya.

Beberapa manfaat menjadi anggota Dominikan Awam:

1. Berbagi dalam doa, silih dan perbuatan baik diantara semua anggota cabang keluarga Ordo Dominikan.

2. Berkembang dalam kesucian melalui cara hidup yang amat dianjurkan gereja dan telah terbukti efektif, karena sudah dijalani banyak pria dan wanita yang sekarang berada diantara para orang suci dan Santo – Santa.

3. Mengalami kesetiakawanan keluarga besar Ordo yang mendunia di dalam Gereja.


PERATURAN DOMINIKAN AWAM

Sejauh ini telah ada 4 Peraturan Dominikan Awam. Yang pertama diperkenalkan tahun 1285, diresmikan oleh Master Jenderal Munio de Zamora. Pertama kali ditemukan di General Chapter (pertemuan dunia Ordo) tahun 1484, yang memakai nama “Brothers and Sisters of Penance of St. Dominic” – Pertama kali ditemukan pada General Chapter 1481. Kemudian pada Chapter 1484, peraturan Munio ini mengalami perubahan sedikit. Kemudian disampaikan kepada Bapa Paus Innocentius VII untuk disetujui pada 26 Juni 1485. – Selama beberapa abad selanjutnya, peraturan ini dipakai juga oleh berbagai cabang lain Keluarga Dominikan, yang mempunyai bidang atau struktur yuridis tersendiri, misalnya Komunitas para Suster, Komunitas Wanita Dominikan Tanpa Kaul, dan sejak abad ke 18 oleh banyak Kongregasi Biarawati Dominikan.

Peraturan ke dua muncul, disesuaikan dengan hukum Kanonik tahun 1917, pada waktu Master Jenderal Louis Theissling. Disetujui pada tahun 1932 dengan judul “Rule of the Secular Third Order of St. Dominic” (istilah penance = silih ditiadakan). Namun tidak lama kemudian dirasa perlu adanya peraturan baru bagi Dominikan Awam. Paling tidak untuk menyesuaikan dengan konsili Vatikan ke II. Peratu-ran baru ini dikemukakan dan disetujui dalam General Chapter di River Forest (1968), disahkan pada tahun 1969 oleh Master jenderal Ordo saat itu: Aniceto Fernandez. Peraturan ini diberi judul “Rule of the Lay Fraternities of St Dominic.” (istilah Ordo ke Tiga dihilangkan)

Akhirnya, mempertimbangkan hukum Kanonik yang baru (1983) dan usulan-usulan kepada Konggres Dominikan Awam di Montreal (1985) sebuah Anggaran Dasar Dominikan Awam disiapkan dan disetujui oleh “Sacred Congregation for Religious and Secular Institutes (SCRIS)” pada tanggal 5 Januari 1987.

Pada Konggres Besar Keluarga Dominikan di Bologna (1982) dan di General Chapter di Roma (1983) juga pada Konggres Dominikan Awam di Montreal (1985) dinyataan bahwa “hampir dimanapun di Ordo, ada keinginan membentuk asosiasi baru kelompok Awam”. Akhirnya pada General Chapter di Avila (1986) diberi persetujuan organisasi untuk menyatukan kelompok-kelompok Awam baru tersebut sebagai kesatuan Dominikan Awam dan menjadi bagian Dominican Family. Mengharapkan bahwa fleksibilitas, kemerdekaan dan keluasan lingkup dapat menjangkau kaum muda. Namun berdasarkan Anggaran Dasar Konggres Montreal, proyek kerasulan yang berdasarkan aspirasi St Dominikus ini harus disetujui Provinsial wilayah masing-masing dimana kelompok baru Dominikan ini akan dibentuk.

Konggres Internasional Dominikan Awam bulan Maret 2007 di Buenos Aires menghasilkan beberapa resolusi, diantaranya mengenai:

I. Bidang Doa dan Pewartaan:
· Bagaimana menghidupkan kembali tradisi doa kontemplasi
· Bagaimana sebaiknya mewarta di jaman dan generasi masa kini
· Bagaimana menjadi Pewarta Dominikan

II. Bidang Study dan Pembinaan
· Penyusunan program pembinan tertulis yang sesuai dengan anggaran dasar Dominikan Awam
· Rekomendasi tentang bahan dasar untuk program pembinaan.

III. Bidang Kepengurusan: Anggaran Dasar dan Peraturan-peraturan
· Tentang identitas bagi Dominikan awam
· Tentang ‘Kaul’ atau ‘Janji Setia’ dan sebagainya.


HIDUP DALAM PERSAUDARAAN

1. Anggota Dominikan awam akan hidup dalam persaudaraan, sesuai semangat sabda bahagia yang selalu diungkapkan dalam perbuatan belas kasih. Ikut berpartisipasi dalam karya-karya sosial diantara anggota komunitas, terlebih bagi kaum miskin dan tertinggal, serta melalui doa untuk yang telah meninggal.

2. Para anggota akan bekerjasama sepenuh hati dalam kerasulan persaudaraan se Ordo, berpartisipasi aktif dalam hidup mengge-reja, dan siap bekerjasama dengan kelompok kerasulan lain.

3. Dalam mencapai pemenuhan panggilan kontemplatif dan kerasu-lan yang tak terpisahkan, kaum awam St. Dominikus akan ber-pedoman pada sumber-sumber berikut:

(a) Mendengarkan Sabda Tuhan dan membaca Injil, khususnya Perjanjian Baru;
(b)Berpartisipasi aktif dalam perayaan liturgi dan sedapat mungkin ikut merayakan Ekaristi setiap hari;
(c) Menerima sakramen Tobat secara teratur;
(d) Berkobar dalam semangat dan memberi silih sesuai Kitab Suci;
(e) Berdoa liturgis dalam kesatuan dengan Keluarga Dominikan, juga dalam doa pribadi, meditasi dan doa rosario;
(f) Tekun mempelajari kebenaran yang diwahyukan, dan mawas diri terus-menerus dalam terang iman, menghadapi persoalan-persoalan hidup aktual.
(g) Berdevosi kepada Perawan Maria, sesuai tradisi Ordo, seperti keteladanan Bapa Kita Santo Dominikus dan Santa Katarina;
(h) Mengadakan pertemuan-pertemuan periodik spiritualitas.

PEMBINAAN:
Tujuan pembinaan adalah membangun kedewasaan Iman sehingga mampu
menerima, merayakan dan mewartakan Sabda Tuhan. Memper-hatikan tujuan ini, setiap
Provinsi akan menentukan suatu program:
(a) Untuk pembinaan bertahap bagi anggota baru;
(b) Untuk pembinaan berkesinambungan para anggota, termasuk mereka-mereka yang
menganggap diri sudah hidup mandiri.

4. Program Pembinaan Dominikan Awam:

· Pembinaan Awal:
Ø Spiritualitas Dominikan
Ø Empat pilar kehidupan Dominikan: Doa, studi, pewartaan dan kebersamaan
Ø Kehidupan St Dominikus dan para kudus dalam ordo yang lain
Ø Anggaran dasar serta aturan lainnya.
Ø Simbol-simbol yang dipakai Dominikan
Ø Pembinaan kemanusiaan.

· Pembinaan Lanjut
Ø Sabda Tuhan serta refleksi ke Tuhanan
Ø Doa-doa liturgis
Ø Sejarah dan tradisi Ordo
Ø Dokumen-dokumen gereja dan Ordo yang aktual
Ø Pembelajaran tanda-tanda jaman.

5. Seorang Dominikan selalu siap menjadi pewarta Sabda Tuhan. Pewartaan ini merupakan penerapan fungsi kenabian yang didapat dari sakramen Baptis dan diteguhkan dengan sakramen Penguatan. Pewartaan Sabda Tuhan di dunia dewasa ini, terutama untuk membela nilai-nilai kemanusiaan, pengukuhan kesatuan umat Kristiani serta dialog, baik dengan non kristen maupun yang tak beragama. Inilah sebagian dari panggilan sebagai Dominikan.


MENJADI DOMINIKAN: Bagaimana Anda Menyadarinya?

Bagaimana Anda dapat menyadari bahwa Allah memanggil Anda sebagai Dominikan? – Tak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Namun ada beberapa pertanda yang menunjukkan panggilan Allah. Seseorang yang menerima Panggilan Allah akan mengalami:

Pertumbuhan Iman – Bila Anda menjadi lebih sadar akan penyertaan Tuhan dalam hidup Anda, mulai menghargai keberadaan Tuhan Yesus, Jalan hidup-Nya, Misi-Nya, Tubuh mistik atau Gereja-Nya, Tubuh dan Darah Yesus dalam Ekaristi, dan sakramen-sakramen-Nya

Berkembangnya Tujuan Hidup – Anda akan menjalin persahabatan dengan Yesus dan akan selalu berusaha lebih jauh melaksanakan misi-Nya menyelamatkan dunia, menyelamatkan umat manusia dan menyelamatkan jiwa-jiwa.

Keinginan Besar untuk Memberi – Anda memiliki keinginan besar untuk mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan.

Keinginan Besar untuk Hidup dan Bekerja sebagai Dominikan – Anda mengalami keinginan mengetahui yang semakin mendalam, bagaimana cara mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dan berkarya untuk Tuhan – menjadi Yesus bagi orang lain, mengumpulkan orang untuk bergabung dalam keluarga Allah, mewartakan Sabda Tuhan, dan selalu siap melayani orang lain.

Bertumbuhnya Keinginan Memimpin Sesama ke Jalan Kebenaran - Anda memperlihatkan jiwa kepemimpinan di sekolah, di lingkungan kerja, masyarakat atau di Gereja.

Kepekaan akan Kebutuhan Orang Lain Semakin Berkembang –Anda semakin menikmati kebersamaan dengan orang lain, dan makin menunjukkan perhatian yang besar terhadap mereka

Kesadaran bahwa Tuhan Punya Rencana Indah bagi Anda –Anda menyadari, ada sesuatu yang lebih utama untuk diperjuangkan dalam hidup dan Tuhan memanggil Anda menjadi bagian dari misteri-Nya yang mendalam ini.

KELUARGA DOMINIKAN

Ketika Dominikus de Guzman (1170-1221) mendirikan Ordo Pewarta, atau Dominikan pada awal abad ke 13, dunia sedang dalam keadaan kacau balau. Populasi pertanian di Eropa beralih menjadi pusat-pusat perkotaan, menimbulkan gelombang peruba-han yang mempengaruhi kehidupan termasuk perekonomian, kehidupan sosial, politik dan keagamaan. Perguruan Tinggi yang didirikan di pusat-pusat perkotaan baru ini menarik generasi muda dan juga perhatian Dominikus.

Pada tahun 1203, Dominikus mempersembahkan dirinya kepada perutusan baru, dimana disana dia dapat memimpin banyak orang menjadi pewarta. Ordo yang baru ini diberi nama Ordo Pewarta (Order of Preachers). Gaya pewartaan mereka memungkinkan mereka tetap berkarya. Kini, semakin banyak Dominikan menya-takan bahwa mereka mewarta dengan satu tangan memegang Ki-tab Injil sedangkan tangan lainnya memegang Surat Kabar. Dengan cara ini, tujuan pewartaan mereka adalah membawa Sabda Tuhan dalam dialog dengan kompleksitas dan tantangan dunia kita masa kini.

Keluarga Dominikan terdiri kelompok berikut: * statistik Thn 1992
* Imam dan Bruder Biarawan. 6.764
* Biarawati kontemplatif. 4.378
* Dominikan Awam. 111.000
* Persaudaraan Imam sekulir. 600
* Suster aktif dlm aneka kegiatan kerasulan. 36.000

Para Biarawan
Para Biarawan adalah Imam dan Bruder yang mengikrarkan kaul kemiskinan, kemurnian serta ketaatan. Imam dan Bruder ini hidup sederhana dalam semangat kharisma Santo Dominikus dengan berbagai pelayanan. Diantaranya: pelayanan di kampus, pengkhotbah, pelayanan di paroki, mengajar di berbagai sekolah dan universitas, administrasi pendidikan, pendidikan keagamaan, karya tulis, karya seni, pekerja sosial, pelayanan psikologi, kesehatan dan konsultasi keluarga. Setiap Imam atau Bruder mendapat panggilan sesuai minat dan bakatnya masing-masing. Seorang bruder bukanlah yang tidak berpotensi sebagai Imam namun memang ia terpanggil sebagai Bruder. Sedangkan Imam membaktikan dirinya juga untuk memberikan sakramen-sakramen. Semua Bruder atau Imam melakukan pelayanan mengikuti jalan: doa, studi, pewartaan dan hidup bersama.

Biarawati Kontemplatif
Biarawati kontemplatif umumnya hidup di biara-biara tertutup. Hidup mereka diutamakan untuk berdoa, sesuai keteladanan San-to Dominikus ketika mendirikan komunitas kontemplatif ini. Biarawati ini mengucap kaul dan umumnya menetap dalam satu biara. Hidupnya diisi keheni-ngan yang diperlukan dalam menja-lani hidup kontemplatif dan doa yang terus menerus. Biarawati–biarawati ini ada juga yang menjadi penulis, pendoa misi, dan pelayanan kepada kaum miskin papa. Mereka juga melayani konsultasi spiritual dan biara mereka menjadi sumber kekuatan doa. Kebanyakan mereka hidup dari membuat hosti, baju-baju untuk perayaan Ekaristi dan berbagai perlengkapan liturgi lainnya. Misa serta doa-doa Ibadat Harian menjadi kerangka doa hidup keseharian mereka.

Para Suster Aktif

Suster adalah biarawati aktif, dan berkaul seluruhnya ada 180 kongregasi Suster OP yang berbeda. Dasar utama aktivitas mere-ka adalah kerasulan pewartaan dalam berbagai bentuk; mengajar, pekerja sosial, misionaris, membela kaum miskin, memperhatikan kesejahteraan lingkungan dsb. Suster-suster mendoakan Ibadat Harian, doa-doa lain dan memperhatikan studi dan hidup bersama dalam komunitas. Melalui kegiatan para biarawati ini, penghaya-tan spiritualitas dan kharisma Dominikan menjadi semakin luas.

Dominikan Awam
Dominikan Awam berperan langsung dalam pewartaan. Banyak yang bergerak dalam pelayanan peradilan dan sepenuhnya melak-sanakan panggilan Santo Dominikus untuk berkontemplasi dan aktif dengan berbagai kegiatan kerasulan seperti pelayanan pada kaum miskin, pelayanan liturgi, pengajaran dan konsultasi spiritual.

No comments: